Lens [ Part 6 ]

Matanya terlihat kaget. Dari bibirnya tersiat sebuah senyum tipis yang sangat anggun. Rambutnya terurai lepas. Ia bagaikan malaikat, kecantikannya tak bisa ditawar lagi. Menjadi sebuah keberuntungan jika berjabat tangan dengannya, tidak, hanya memandangnya saja sudah menjadi keberuntungan ganda.

“Yoona!”

Gadis tersebut mengengok kearah si pemanggil. Betapa bahagianya ekspresinya melihat orang yang memanggilnya. Ia langsung berlari untuk memeluknya. Entah berapa pasang mata yang iri menatap mereka berdua.

“Taeyeon eonni, kau datang? Dengan siapa? Akhirnya aku tidak menjadi orang bodoh disini.” ucap gadis berparas malaikat itu, Yoona, begitulah panggilannya.

Taeyeon, si pemanggil tadi menatap dirinya, menatapnya dengan senyuman di bibirnya. Salah satu tangannya menunjuk ke seseorang yang asik bicara dengan beberapa manusia berpakaian sangat rapi dan stylist. Dan tak perlu mengeluarkan kata-kata, Yoona nampaknya sudah tahu dengan apa yang dimaksud oleh Taeyeon.

“Mana calon suamimu itu?” tanya Taeyeon sambil melihat sekeliling mencari keberadaan Kyuhyun di antara kerumunan orang banyak yang hadir dalam acara fashion show malam ini.

“Dia sedang bersama teman baiknya.”

Jinjja? Tega sekali dia meninggalkan mu sendiri. Ayo kita cari dia.”

Tanpa menunggu persetujuan keluar dari mulut Yoona, Taeyeon langsung menarik Yoona ke tempat dimana Kyuhyun berada. Cukup mudah mencari laki- laki itu. Wajahnya yang sangat unik dan rambutnya yang tertata rapi serta suara tertawanya yang sangat keras membuatnya mudah dibedakan. Pria yang sedang mengambil segelas minuman bersama dengan seorang yeoja di pinggiran keramaian hotel itu, dialah Cho Kyuhyun

Telunjuk tangan Taeyeon sedikit mengetuk punggung bidang Kyuhyun, dipergunakannya tekanan yang sedikit besar. Kyuhyun langsung menengok ke arah Taeyeon dan Yoona. Saat Kyuhyun menatap wajah Taeyeon, gadis yang mengetuk punggunya itu tersenyum paksa.

“Kau meninggalkan calon istrimu di tengah tengah manusia ini. Aku akan melemparmu ke Sungai Han jika kau tak menjaganya dengan baik, seperti kau meninggalkannya di kerumunan orang banyak itu.” ucap Taeyeon dengan nada agak terdengar meninggi dan dibeberapa katanya diberi tekanan yang menunjukan ia tak main main dengan ucapannya.

“Hobimu itu meninggalkan orang sembarangan ya? Setelah aku dibuang di tepi sungai Han, sekarang Yoona yang kau jadikan korban. Aigo, hentikan kebiasaan anehmu itu.” ucap Taeyeon panjang lebar.

Tangan Kyuhyun langsung berlari bebas ke arah rambutnya. Menggaruk apa yang seharusnya tak digaruk. Kepalanya sama sekali tak gatal, ia hanya menyadari kesalahan yang ia perbuat. Bibirnya juga memberi senyuman penyesalan. Ia benar

Mianhaeyo, aku tak akan meninggalkannya lagi, nyonya sekertaris.” Ucap Kyuhyun.

“Baiklah kalau begitu, aku harus kembali ke tempat dimana seharusnya aku berada. Bos ku akan marah jika tak melihat ku di dekatnya.” Taeyeon langsung melarikan diri dari hadapan Kyuhyun dan Yoona, serta Seohyun yang tanpa sadar membawa kabur Kyuhyun.

Mian..,” bisik Kyuhyun di telinga Yoona dengan nada yang sangat sweet.

“Sepertinya, aku menjadi nyamuk.. aku harus mencari pasangan setelah acara ini!” desis Seohyun yang secara perlahan kabur dari hadapan Kyuhyun dan Yoona yang sedang dimabuk asmara.

***

Cahaya lampu perlahan mulai redup. Lampu- lampu sorot mulai diarahkan ke tengah panggung. Para penonton duduk di tempatnya, menurut nomor yang tertera di dalam undangan. Khusus untuk kursi Eunhyuk, masih kosong tanpa ada 1 orang pun mendudukinya. Donghae dan Taeyeon yang memiliki tempat duduk disamping Eunhyuk, agak bingung dengan kosongnya kursi tersebut mengingat Eunhyuk saat ini sedang sangat terobsesi dengan gadis designer, Jessica.

“Dia kemana?” tanya Taeyeon.

Molla.” balas Donghae dengan wajah agak menatap ke arah panggung.

Pertunjukan dimulai, satu per satu model menunjukan keindahan rancangan baju hasil dari jerih payah Jessica. Otaknya adalah kunci dari keindahan dari setiap pakaian yang ditampilkan. Tangannya adalah alat untuk mencapai keindahan itu. Sedang badannya adalah sumber tenaga dari pencapaian keindahan pakaian yang ia buat. Semua penonton nampak puas dengan rancangan Jessica. Begitu pula Kyuhyun yang agak tak peduli dengan fashion, entah mengapa ia tak bisa memuji pakaian yang ditampilkan.

Tiba saatnyapada highlight fashion show hari ini. Rancangan yang dirancang untuk musim semi dan dingin. Awalnya seorang model dengan wajah imut dan dengan tatapan tajam menampilkan sebuah pakaian tanpa warna terang pada dirinya. Dilanjutkan seorang namja lagi dengan pakaian terang benderang tapi bukan neon. Dua orang yeoja langsung keluar secara bersamaan dengan warna merah sexy.

Selanjutnya, hal yang paling tak disangka-sangka. Pakaian yang seharusnya dipakaikan pada badan Siwon dengan warna yang agak menyilaukan mata. Seorang pria dengan gaya jalannya yang sangat khas, berjalan di atas stage sambil menggandeng Jessica. Donghae, Taeyeon dan Yoona membuka mulutnya lebar-lebar saat melihat pria yang menggandeng Jessica itu melepas kacamata nyentrik yang ia pakai. Mata Kyuhyun seeperti akan keluar dari rongganya.

“Lee Hyukjae…” ucap mereka bertiga bersamaan.

“Dia seperti budak cintanya Jessica..,” ucap Taeyeon.

“Menyedihkan sekali..” lanjut Donghae.

Eunhyuk berdiri disamping Jessica dengan pakaian yang dipakaikan padanya. Walaupun ia tahu ini sangat memalukan, tapi saat ia melihat Jessica tersenyum bahagia ia juga merasa bahagia dan rasa malu pada dirinya seaakan hilang ditelan bumi. Tak disangka tubuhnya sedikit mendekat pada Jessica, dan bibirnya menyentuh pipi Jessica.

“Selamat ya..”

Jessica menatapnya sambil memegang pipi yang dicium oleh Eunhyuk dengan tak percaya. Jantungnya berdebar tak beraturan, seperti dipacu oleh bom waktu. Wajahnya memerah panas, menjadi sulit baginya untuk sekedar menarik nafas. Sedangkan Eunhyuk berpura-pura tak melakukan apa-apa agar semua camera yang mengarah ke arahnya tak menyadari apa yang telah ia lakukan pada si pemilik acara.

“Ah, andai aku punya budak cinta seperti Eunhyuk..,” ucap Taeyeon seraya menghela nafasnya.

“Aku mau..” desis Donghae pelan.

Walau tak begitu jelas dengan apa yang ia dengar, Taeyeon langsung memandang Donghae dengan tatapan mengintrogasi. Donghae hanya tersenyum lebar padanya. Nampaknya Taeyeon tak begitu mendengar dengan jelas apa yang didesiskan oleh Donghae, ia pun membalikan badan kembali menatap stage.

“Taeyeon, ayo keluar berisik sekali disini.” ucap Donghae dan langsung mengangkat kaki untuk melangkah keluar dari tempat yang sangat ramai dengan tepuk tangan meriah.

Taeyeon yang masih merasa ingin menikmati apa yang ia dengar melalui telinganya terpaksa mengikuti langkah sang bos. Rasanya Taeyeon ingin sekali menarik tangan Donghae untuk tetap berada di ruangan itu. Tapi sayang ia menyadari tubuh Donghae lebih besar dari dirinya, apa lagi tangannya yang kekar dan kencang itu pasti akan sangat sulit untuk ditarik.

Mereka berdua, berjalan menuju lift. Donghae dan Taeyeon saling memandang satu sama lain. Pandangan mereka berdua berbanding seperti kutub utara dan selatan, saling tarik menarik jika digabungkan. Donghae dengan senyumnya yang jarang ia tunjukan pada publik dan Taeyeon yang menatapnya penuh rasa penasaran yang meluap-luap.

Pintu lift terbuka, keduanya masuk kedalam. Donghae terus tersenyum pada Taeyeon, dan Taeyeon pun semakin penasaran pada sang atasan yang semakin lama semakin menunjukan kegiatan layaknya orang gila. Jujur saja Taeyeon takut atasannya menjadi gila.

“Silahkan Taeyeon ssi, perempuan dahulu”. ucap Donghae saat pintu lift terbuka.

“Aneh.”

“Jangan mengejek atasanmu ini Taeyeon ssi.”

“Mengejek mu adalah cita-cita ku selama ini.” balas Taeyeon dengan nada sangat tidak enak untuk didengar.

“Mengapa kau tidak mengganti cita-cita mu itu menjadi ‘membuat atasanmu jatuh cinta?’ terdengar lebih baik.” ucap Donghae sambil membukakan pintu ruangannya.

Mata Taeyeon langsung terbuka dengan lebar. Rasanya tak sia-sia Donghae membayar seorang office boy di hotel tempat ia bekerja. Office boy itu berhasil merubah ruangannya menjadi sebuah ruang makan yang sangat romantis. Jendela yang biasanya ditutupi sebuah tirai dibuka dan memperlihatkan pemandangan Seoul di malam hari. Sebuah meja lengkap dengan makanan serta lilin yang menyala. Lampu utama yang sangat terang dimatikan dan digantikan serangkaian lampu lampu yang menyala redup. Sebuah ipod yang ditancapkan ke sebuah speaker memainkan beberap alunan lagu lagu romantis.

“Kau berhasil membuatku jatuh cinta.” bisik Donghae.

“Kau gila?” tanya Taeyeon.

Ani, aku tidak gila. Ayo kasihan makanan itu jika tidak kita makan.” ucap Donghae sambil menggandeng tangan Taeyeon, menuntunnya untuk menuju meja makan.

Tangan Donghae langsung menarik mundur sebuah bangku. Ia melakukannya agar Taeyon dapat duduk tanpa harus susah payah menarik kursi tersebut. Baginya pria gentle merupakan pria dengan martabat tertinggi dari segala macam lelaki didunia ini.

“Hey, kau mengeluarkan berapa won untuk merombak ruang kerjamu menjadi sebuah ruang makan yang romantis seperti ini?” tanya Taeyeon.

“Rahasia.”

“Cih.. sudah lah, aku lelah berdebat.” lanjut Taeyeon.

“Aku juga, mau kusuapi?” tanya Donghae.

“Kau tidak salah minum vitamin kan? Hari ini kau aneh sekali. Sudah mengeluarkan uang untuk mendandaniku sekarang mengajakku makan malam romantis seperti ini. Dan satu lagi, kata-katamu itu sangat menjijikan, aku lebih suka kau yang diam seperti Hades dibandingkan kata-kata yang kau keluarkan dari mulutmu itu. Menggelikan.” ucap Taeyeon sambil bergidik ngeri.

Donghae yang semula asik memaju mundurkan pisaunya untuk memotong sebuah tenderloin steak yang tersaji di atas piring untuk ia santap, langsung mengalihkan pandangannya ke arah Taeyeon. Ia kembali tersenyum kepada Taeyeon dan melanjutkan aktivitasnya bersama tenderloin dan pisaunya, ia berusaha tidak mengeluarkan sepata kata pun dari bibirnya.

Akhirnya, merasa dianggap sebagai angin lalu, Taeyeon langsung menyantap tenderloin dengan penuh hasrat, terlihat dari tangannya yang dengan sadis dan tak berkepri manusiaan memotongnya.

“Taeyeon ah, ada yang ingin kubicarakan, tentang keanehanku akhir-akhir ini. Dengar, kau benar ini memang sangat menjijikkan, tapi aku melakukan ini untuk orang bodoh yang sampai sekarang belum menyadari kalau dialah yang membuatku seperti ini.” ucap Donghae.

Tayeon langsung menghentikan aktivitas iris meng iris daging dan langsung mengarahkan pandangannya kepada Donghae.

“Siapa yang kau maksud? Aku?” tanya Taeyeon.

“Siapa lagi? Kalau bukan kau untuk apa aku mengajakmu kemari dan mengeluarkan ratusan ribu won untuk mendandanimu seperti ini?” tanya Donghae yang sudah sampai batas kesabarannya. Entah mengapa ia ingin sekali mengupgrade pola pikir Taeyeon agar mudah mencerna apa yang ia katakan.

“Aku bersumpah, akan menggantikan semua uang yang telah kau keluarkan untuk mendandaniku seperti ini.”

Donghae langsung mengambil sesuatu yang ada di kantongnya. Kemudian dengan bahagianya, ia membuka sesuatu yang ia keluarkan itu.

“Jangan bersumpah sekarang. Bersumpahlah di depan para saksi yang akan mengesahkan pernikahan kita kelak.” ujar Donghae sambil menyodorkan sesuatu , sebuah kotak berwarna biru muda yang terbuka, dengan sebuah cincin berlian yang manis terpajang.

“Kau melamarku?” tanya Taeyeon dengan penuh nada dan intonasi kebingungan yang sangat tinggi.

“Tidak, aku sedang berlatih untuk melamar seorang gadis bodoh.”

“Oh baiklah.”

“Kim Taeyeon! Kenapa kau suka sekali menguji kesabaranku? Tentu saja aku sedang melamarmu! Kau ini bodoh sekali. Aku bisa berubah pikiran jika kau seperti ini.” omel Donghae yang benar-benar kehilangan kesabarannya. Kali ini dia terlihat sangat menyeramkan.

Mian, lagi pula kenapa kau melamarku? Kita bahkan tak pernah menjalin hubungan lebih dari atasan dan bawahan.” protes Taeyeon yang tidak terima dikatakan bodoh.

Donghae terdiam. Ia baru menyadari apa yang Taeyeon katakan adalah benar. Ia seperti mati kutu, ia kalah beradu mulut dengan Taeyeon. Tapi rasanya ia tak mau berputus asa. Ia langsung mencari-cari jawaban di dalam laci-laci yang terletak di dalam otaknya. Laci- laci yang ada didalam otaknya kadang kadang menyimpan sebuah alasan atau jawaban yang sangat membantu disaat mendesak seperti saat ini.

“Aku bukan tipe laki-laki yang suka menghabiskan waktu untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Karena jika menjadi sepasang kekasih kita bisa seenaknya saja memutuskan hubungan secara sepihak. Tapi jika langsung menikah, aku tak akan pernah melepaskanmu.”

“Licik.”

“Biar saja, seseorang pasti membutuhkan sebuah senjata andalan untuk melumpuhkan musuhnya kan? Jadi kau mau atau tidak?” tanya Donghae.

“Beri aku waktu,n3 hari. Aku butuh waktu untuk memikirkan tawaranmu, tuan Lee.” balas Taeyeon.

“Baiklah nyonya Kim dalam waktu 3 hari aku akan membuatmu jatuh cinta padaku. Bagaimana? Kau tidak akan dapat mengatakan tidak.”

Jika sedang jatuh cinta, semua dapat berubah. Pandanganmu terhadap seseorang, cara bicara, tingkah laku bahkan pribadi dan sifat diri ini akan berubah. Mungkin Donghae adalah salah satu dari beribu-ribu orang yang secara tiba-tiba berubah menjadi Donghae yang berkebalikan dengan pribadi aslinya yang sangat menyeramkan.

Malam ini sedikit membuat Taeyeon mengubah pandangannya terhadap Donghae. Bukan hanya baik tapi Donghae adalah salah satu dari beberapa orang yang memiliki kepribadian ganda. Terkadang bisa berubah menjadi baik terkadang bisa jadi buruk, sangat buruk.

***

Lens dilengkapi oleh sebuah club malam yang cukup terkenal. Tempat tersebut terdapat di lantai yang sama dengan kolam renang. Disanalah, sebuah after party acara fashion show milik Jessica digelar. Tidak semua tamu diundang, hanya orang-orang yang berada dibalik kesuksesan acara tersebut. Eunhyuk pun, termasuk di dalam list orang orang yang menjadi kunci kesuksesan acara itu, mengingat ia menjadi otak dari stage yang sangat indah dan menjadi model dadakan untuk menggantikan Siwon, bahkan ia memutuskan urat malunya saat berjalan di atas stage buatannya sendiri.

“Kau tidak minum?” tanya Sungmin pada Eunhyuk yang duduk disampingnya.

“Aku tidak minum-minuman seperti itu.” balas Eunhyuk.

“Cih, kau pria pertama yang menolak untuk minum minuman beralkohol seperti ini.”

Percakapan mereka berhenti, tak ada lagi yang membuka mulut. Eunhyuk asik memainkan gelas berisi orange juice dan Sungmin asik memperhatikan wanita-wanita malam yang menggoyangkan badannya di dekat panggung DJ. Jujur saja dari dalam hati yang paling dalam, Eunhyuk sama sekali tidak tertarik pada wanita-wanita yang asik menggoyangkan badannya itu dengan pakaian yang super terbuka. Matanya sudah tertutup setelah ia menemukan seorang gadis yang dapat membuatnya kehabisan oksigen jika mata mereka bertemu.

“Hyukjae, aku mencari mu, ternyata kau disini. Aku butuh bantuanmu.” ucap seorang gadis yang muncul secara tiba-tiba.

Gadis itu telah mengganti pakaiannya dengan pakaian yang dapat terbilang tak kalah terbuka dengan para wanita-wanita yang berada di dekat DJ. Tetapi ia menggunakan sebuah jaket yang menutupi tubuhnya. Eunhyuk dengan kasar langsung menariknya dan membawanya ke tempat yang sangat sepi.

Gadis itu langsung membuka jacket yang menggantung di pundaknya tanpa memakaikannya pada kedua tangannya. Terlihat sebuat sleting yang masih terbuka. Inilah masalah gadis itu sampai ia mencari-cari orang atau lebih tepatnya Eunhyuk.

“Tolong aku.. retsleting ini macet dan tanganku tak sampai.” ujarnya dengan wajah memohon.

Ne, tapi untuk apa kau memakai dress seperti ini? Aku tak suka jika kau memperlihatkan tubuh mu pada orang-orang diluar sana.” Omel Eunhyuk.

“Dengar, kalau aku menunjukan tubuhku pada seluruh dunia, itu bukan urusan mu. Ini tubuhku bukan tubuhmu. Lagi pula punya hak apa kau melarang ku?” tanya gadis itu sedingin tatapannya.

“Jung Jessica, kau terlalu menggoda. Jika ada yang ingin berbuat jahat padamu bagaimana?” tanya Eunhyuk.

Gadis yang bernama Jessica itu langsung membalikan badannya saat ia menyadari Eunhyuk sudah selesai menutup retsleting yang macet tersebut. “Kalau begitu jangan jauh-jauh dari ku. Kau tak ingin aku di perkosa atau bahkan ditiduri pria lain kan?” tukas Jessica singkat.

Eunhyuk mematung, menjadi batu. Ia tak tau kenapa kata-kata Jessica sangat sangat mirip dengan apa yang ia pikirkan. Ia sama sekali tak ingin jauh-jauh dari Jessica, dan satu lagi ia sama sekali tak ingin Jesscia ditiduri pria lain walaupun priaitu adalah seorang setengah lelaki setengah wanita. Jessica langsung berjalan keluar tanpa jacket menutupi punggung belakangnya yang sedikit terbuka.

“Dasar pria bodoh.” decak Jessica saat duduk di tempat Eunhyuk pada saat ia menemukannya.

Sungmin yang duduk di sampingnya langsung menaikan status siaga dalam dirinya. Matanya tak bisa beralih dari tubuh Jessica, nampaknya tubuh Jessica menjadi racun untuk para pria dalam club ini. Racun yang akan membuat mereka tak bisa memalingkan pandangannya. Mematikan.

Sungmin sedikit mendekatkan dirinya pada Jessica. Perlahan tapi pasti Sungmin telah duduk disamping Jessica. Tatapan nakalnya terus menatap Jessica dengan penuh gairah. Rasanya Sungmin ingin langsung melahap Jessica hidup-hidup, tanpa ada kata ampun.

“Kau terlihat cantik malam ini.” ucap Sungmin.

Thanks.”

Sungmin langsung melangsungkan aksinya yang telah ia tahan. Badan Jessica membeku kaget saat menyadari apa yang telah Sungmin lakukan kepadanya. Tangan Sungmin berhasil mengapai pinggang Jessica dan bibirnya berhasil, mengenai sasarannya. Bibir mereka bercumbu walaupun ada sedikit paksaan disana. Tangan Sungmin langsung asik mengelus punggung Jessica yang menurutnya sangat lembut. Ia bebas mengarahkan tangannya kemana saja ia mau.

“Hentikan Lee Sungmin!” ucap Jessica saat mendapatkan celah untuk berbicara.

Respon Sungmin hanya sebuah senyuman nakal yang sangat menyeramkan di mata Jessica. Sangat menyebalkan, Jessica sama sekali tak bisa menjauhkan diri dari Sungmin karena lengan besar Sungmin telah melingkari tubuhnya.

“YAK!” teriak seseorang yang mengarahkan matanya pada Jessica dan Sungmin.

“Eunhyuk ah! Tol.. hmmppph.”

“Menjauh kau dari dia!” Eunhyuk langsung mendorong tubuh Sungmin untuk menjauhi Jessica. Dorongan yang cukup kuat, berhasil menjauhkan tubuh Sungmin.

Belum puas dengan mendotong tangan Eunhyuk langsung mengarahkan sebuah pukulan keras pada wajah Sungmin. Panas dari dalam dirinya membuatnya membabi buta, tangannya memberikan pukulan keras ke wajah maupun badan Sungmin. Setelah dirasa puas, ia langsung menarik Jessica pergi dari tempat itu.

Dengan kasar Eunhyuk berjalan menuju lift untuk menuju kamarnya. Kamar, menjadi pilihan Eunhyuk karena, ia tak tahu lagi harus membawa Jessica kemana. Apa lagi, Sungmin berusaha mengikuti mereka berdua. Tak ada waktu untuk mengambil mobil yang terparkir di basement.

Ia langsung menekan lift yang ternyata dibuatkan stand by di lobby. Pintu terbuka, mereka bergegas masuk tak ingin Sungmin berada satu lift dengannya. Dengan jalan terpincang pincang, menahan rasa sakit di tubuhnya Sungmin muncul didepan lift yang akan membawa Jessica dan Eunhyuk naik. Tapi sayang pintu itu menutup dengan cepat dan langsung membawa Jessica dan Eunhyuk naik keatas.

Mian.” ucap Jessica dalam lift. Ia hanya dapat menundukkan kepalanya.

“hmm”

Saat pintu lift terbuka, Eunhyuk kembali menarik Jessica tapi kali ini terlihat lebuh halus dan penuh perasaan. Jessica hanya bisa diam dan mengikuti kemana arah kaki Eunhyuk dan kemana Eunhyuk akan membawanya. Dan berhentilah Eunhyuk didepan sebuah kamar yang kuncinya dibawa oleh Eunhyuk.

“Kau tidak punya pikiran kotor seperti Sungmin kan?” tanya Jessica ragu saat mau melangkah masuk ke dalam kamar tersebut. Kamar itu hanya memiliki sebuah kasur berukuran besar.

“Ani, aku hanya ingin kau beristirahat. Dan aku tak akan mengganggu tidur mu.” ucap Eunhyuk.

“Baik lah..” Jessica pun langsung mengikuti Eunhyuk yang sudah terlebih dahulu melangkah masuk kedalam kamar.

Mereka masuk, mereka duduk di tempat dimana mereka bisa duduk. Eunhyuk memandang Jessica yang terus menunduk ke bawah sambil menggigit bibir bawahnya. Wajahnya terlihat sangat muran dan hampa. Eunhyuk yang tadi duduk di sebuah sofa yang berada di dekat jendela, langsung menghampiri Jessica yang terduduk di kasur. Ia tidak duduk di kasur melainkan ia memposisikan dirinya berlutut di depan Jessica.

“Kau tidak apa apa? Maaf, tadi aku menarikmu dengan kasar.” ucap Eunhyuk dengan penyesalan, matanya menatap mata Jessica.

“Aku tidak apa0apa, aku hanya sedikit takut dan merasa bersalah kepadamu. Seharusnya aku mendengarkan perkataanmu. Dress ini terlalu terbuka, jika kau tak memakai dress ini mungkin Sungmin tak akan berbuat seperti itu terhadapku. Aku bod…hmmm,”

Eunhyuk langsung melumat habis bibir Jessica dan secara tak langsung ia memotong perkataan Jessica. Mereka berdua tampak menikmati apa yang sedang mereka lakukan saat ini. Tidak seperti tadi, tak ada paksaan dari salah satu pihak ke pihak yang lain. Eunhyuk berusaha menjaga dirinya untuk tetap berada di jalur yang benar, ia tak mau Jessica ketakutan lagi seperti yang baru saja ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

“Cukup, nanti bisa terjadi hal hal yang tak diinginkan. Nona Jung Jessica, kau terlihat lelah malam ini, sebaiknya kau segera tidur.” kata Eunhyuk sambil menyudahi ciuman yang ia mulai.

“Cih.. memangnya kenapa kalau terjadi hal-hal yang tak diinginkan?” tanya Jessica.

“Jika hal itu terjadi, aku harus menemui orang tuamu lebih cepat untuk memberi restu kita untuk menikah! Sudah sana tidur aku akan duduk disana sambil menunggumu tidur.” ucap Eunhyuk.

Jessica langsung masuk ke dalam selimut dan memposisikan dirinya agar berada di posisi yang paling nyaman dan enak.

“Hei, Lee Hyukjae…., jangan pergi.” ucap Jessica pelan.

“Baiklah tuan putri. Aku tidak akan pergi..,”

Jessica menutup matanya dengan tenang setelah mendengar janji Eunhyuk, dan langsung tenggelam dalam mmmimpinya. Rasanya lebih aman dan nyaman dibandingkan saat ia tidur di dalam kamarnya. Bukan karena kasur tersebut lebih empuk atau kamar itu lebih nyaman. Tapi ia menyadari bahwa ada orang yang akan menjaganya malam ini.

Eunhyuk memposisikan dirinya duduk didekat tepat Jessica tidur. Ia menatapnya dengan tatapan yang sangat bearti. Ia duduk dan kemudian ia membelai wajah Jessica yang masih memakai make up tipis. Tangannya mulai memegang jemari tangan Jessica, dan perlakuannya itu berhasil membuat Jessica kembali terbangun.

“Kau sedang apa?” tanya Jessica.

“Aku? hanya mengagumi kecantikanmu.” jawab Eunhyuk asal.

Jessica tersenyum padanya. Ia menatap Eunhyuk dengan tatapan yang snagat nyaman menurut Eunhyuk. Ia menatapnya balik dan tersenyum sama seperti yang di lakukan Jessica.

“Tidur lah, kau terlihat lelah. Hari ini sangat panjang bagimu.” ucap Eunhyuk.

“Temani aku.”

“Aku sudah menemanimu sekarang.”

Ani, bukan itu. Tidurlah disamping ku. Aku butuh sesuatu untuk menghangatkan tubuhku. Dingin sekali malam ini.” ucap Jessica. Sebenarnya itu hanya alibi, kalau pun malam itu dingin, ia bisa menaikkan suhu kamarnya.

Eunhyuk terkekeh dan melepas sepatu yang ia kenakan. “Kau ingin aku melepas kemeja ini atau memakainya?” tanya Eunhyuk.

“Lepas lebih baik.”

“Dasar, tak usah pakai alasan kau ingin menghangatkan badan. Bilang saja ingin dipeluk.”

Eunhyuk langsung memasang posisi di samping Jessica dan memeluknya dari belakang. Walau mencium rambutnya, ia terlihat sangat senang. Ia merasa sebagian jiwanya yang pergi sudah ad akembali disampingnya. Ia eratkan pelukannya dan melanjutkan mengambil nafas dan menghembuskannya di bagian leher Jessica.

“Jangan pergi.” desis Jessica.

“Aku tak akan pergi.”

***

“Sudah sampai.” ucap Kyuhyun saat memberhentikan mobilnya di sebuah tempat yang membuat Yoona bingung tentang keberadaannya sekarang. Di sebuah tempat yang jauh dari keramaian dan jauh dari hingar bingar kesibukan kota. Tempat ini terlihat asing untuknya. Terletak di atas sebuah bukit.

Kyuhyun menggandeng tangan Yoona untuk menaiki sebuah tangga, membawanya ke sebuah rumah yang dijadikan rumah makan. Kyuhyun masuk kedalam, seakan-akan sudah kenal dengan sang pemilik. Yoona pun mengikutinya dengan pasrah bercampur dengan rasa penasaran. Mereka berdua duduk di sebuah bangku yang tampak sudah usang. Mejanya pun hanya sebuah kayu yang ditancapkan pada dinding-dinding ruangan yang cat temboknya sudah mulai mengelotok.

“Kau tahu? Disini adalah tempat dimana aku menghabiskan waktuku saat aku masih SMA sampai sekarang. Tempat ini banyak menyimpan banyak kenangan bagiku. Bukan hanya itu, tempat ini sangat menyilaukan mata. Kau dapat melihat seluruh kota Seoul dari sini. Sungai Han, Lens, semua dapat dilihat dari sini. Ayo!” Kyuhyun mengajak Yoona ke sebuah pintu yang menghubungkan bagian dalam rumah makan tersebut dengan bagian luar yang merupakan halaman belakang.

Semua yang dikatakan Kyuhyun benar, di balik rumah yang agak jelek itu terhampar sebuah padang hijau yang cukup luas. Di ujung pagar terdapat sebuah pagar kayu, dari situ dengan mata telanjang kau bisa melihat lampu-lampu malam di Seoul, sungai Han bahkan lampu-lampu yang berjalan jalan atau tepatnya lampu dari mobil-mobil yang berjalan. Pemandangan yang harusnya dihargai mahal, tapi entah mengapa jadi terbengkalai seperti ini.

Yoona tak bisa berhenti memandang apa yang ada dihadapannya sekarang. Semua nampak berbeda dimatanya. Jika berada di Lens ia juga bisa melihat pemandangan lampu-lampu malam seperti ini dari lantai teratas, tapi disini ia merasa berbeda. Ia merasa ini lebih nyata dibandingkan saat ia berada di dalam Lens.

Angin malam berhasil menerbangkan rambutnya yang dibiarkan tergerai bebas. Kyuhyun yang berdiri disampingnya, menatapnya dengan bahagia. Bukan karena ia melihat kecantikan Yoona dalam jarak yang sangat dekat, melainkan ia merasa bahagia ia bisa membuat Yoona bahagia seperti ini. Membuatnya melihat apa yang belum pernah ia lihat.

Hyung! Kau sudah pulang dari kuliahmu? Kau jadi sangat tampan!” teriak seorang anak remaja yang tumbuh dengan tinggi. Ia keluar dari dalam rumah tadi.

“Minho.. itukah kau? Kau tinggi sekali…lebih tinggi dariku.” ucap Kyuhyun dengan pandangan yang sangat tidak enak. ia harus sedikit mendongak untuk menatap wajah Minho.

“Sudahlah kau juga tinggi hyung, walaupun aku lebih. Kau mengajak siapa?” tanya Minho penasaran.

“Ah ini, calon istriku. Im Yoona.”

“Oh hai noona, aku Choi Minho. Panggil aku Minho saja.” Minho menjabat tangan mulus halus milik Yoona, dan tak melepasnya hingga tangan Kyuhyun harus menjadi gunting untuk melepaskan jabat tangan itu.

“Sepertinya perkenalan sudah dulu, Minho ya. Layani kami berdua!” kata Kyuhyun. Ia lalu masuk ke dalam rumah dan duduk di salah satu kursi yang ada.

Minho langsung berlari ke dalam dapur, mengambil sebuah menu yang sangat apa adanya. Kertas warna pink yang di laminating. Bagian pinggir laminating itu sudah mulai mengelotok. Kyuhyun, hanya bisa menarik nafasnya dalam dalam saat membca menu yang ada didepannya tersebut.

“Kau hanya menjual ramyeon sekarang?” tanya Kyuhyun.

“Oo.., saat eomma dan appa melaut di tempat yang jauh, hanya itu yang bisa kumasak.” ucap Minho dengan nada suara yang berat.

“Kau tinggal sendiri?” tanya Yoona.

“Yup, sampai kedua orang tuaku kembali.” jawab Minho.

“Aku pesan 2 ramyeon kimchi saja. Masaklah dengan hati, aku pernah hampir mati menyantap makanan mu.” ucap Kyuhyun.

Yoona menatap Kyuhyun dengan tatapan yang penuh dengan arti dan pertanyaan. Kyuhyun sama sekali tak merespon tatapan Yoona. Saat ia menatap Yoona yang sedang menatapnya ia langsung mengalihkan pandangannya. menatap seluruh isi ruangan ini. Sangat berbeda saat ia merayakan hari kelulusan SMAnya dulu. Tempat ini jauh lebih buruk dari apa yang pernah digambarkn salah seorang temannya.

“Kyu, bagaimana kalau kita melakukan pernikahan disini saja.” tanya Yoona.

“Eh?”

“Sepertinya disini bagus jika malam ataupun siang hari.” ucap Yoona.

“Kenapa harus disini?” tanya Kyuhyun bingung tuju keliling.

“Aku ingin melakukan pernikahan di luar Lens.” balas Yoona

“Baiklah jika itu maumu. Kita langsungkan disini saja.” Kyuhyun menggenggam tangan Yoona. Ia tersenyum menatap wajah Yoona.

“Hei Minho, aku butuh tempat ini untuk pernikahanku dengan Yoona.”

TBC~

Bisakah ini di sebut PG? sekarang PG dan Cheat mungkin minggu depan atau 2 minggu lagi karena lagi. Semua ini dikarenakan lagi banyak tugas, kewirausahaan terus ulangan umum dan sebagainya. Semoga bisa dimaklumi. Gimana Part yang kali ini pendek ya? huaa hanya ini yang bisa dibuat. Maaf ya. 

16 thoughts on “Lens [ Part 6 ]

  1. kim yeri says:

    itu si hyuksica hampir saja dan ternyata sica lbih yadong. kekeke~
    akh donghae romantis bgt tp taengo lola bgt.
    pokone keren
    lanjut dong phoenix ya!

  2. veelf says:

    Kyuna momment nya kurang banyak onnie 😀

    Donghae-Taeyoon keren .
    Donghae akhirnya ngungkapin rasa cintanya. Tapi bener2 deh, taeyoon disini rada2 lemot ya.haha

    Jessica-Eunhyuk so sweet bgt deh. hha
    gg nyangka bakalan secepat ini progres mereka.hoho

    next chap, banyakin kyuna momment ya onnie 😀
    ditunggu …. 🙂

  3. intansparkddict says:

    Huah 3 couple ini brhasil mbuatku iri stgah mati.. Co cweed bget ..
    . Donghae taeyon couple yg unik, pinter adu mulut.. Kekeke pnsaran berhasil kh hae mbuat tae jtuh cinta kpadny?
    . Eunhyuk jessica couple, huah sica hbt bgt bsa bkin hyuk brbda 180 drajat, sica manja bgt, hyuk co cweett bgt bkin org pd iri..
    . Kyuna couple,
    dikit bgt kyuna momentny, kyu jd gak evil kalo dket yoona, malah sperti malaikat yg menjmpt yoona mnuju kebhagiaan .. Kpn kawin ni? Undang aq yah
    . Daebak thor, keep writing

  4. Fanny Agustine says:

    akhirnya part 6 nya muncul juga 😀
    makin suka sama ceritanya, couple nya manis-manis sih 😀
    tapi… kyuna nya sedikit bgt ya kak? hehe.
    next chap banyakin kyuna-nya ya kak, H-A-R-U-S! 😀 *maksa*
    *readersbawel*

  5. Choileecious says:

    Woooo baru datang kkkk

    Tetep no coment untuk part hae-yeon hahaha

    OMG sungmin yang manis dan imut berusaha melecehkan Jessica! Ahh kejam! u.u

    Aaaaaa HyukSica hahaha, saya tau jessica itu pervert tp gak nyangka dia lebih pervert dari eunhyuk, blum nikah aja udah tidur sekamar *geleng2* wkwk

    Yoona udah bener bener bisa nerima kyu kayaknya kkkk

  6. Choileecious says:

    Woooo baru datang kkkk

    Tetep no coment untuk part hae-yeon hahaha

    OMG sungmin yang manis dan imut berusaha melecehkan Jessica! Ahh kejam! u.u

    Aaaaaa HyukSica hahaha, saya tau jessica itu pervert tp gak nyangka dia lebih pervert dari eunhyuk, blum nikah aja udah tidur sekamar *geleng2* wkwk

    Yoona udah bener bener bisa nerima kyu kayaknya kkkk

    -previously My Jessie-

  7. kintachan says:

    Part ini yang menonjol adalaha pasanga Donghae sama Taeyeon. Meskipun Eunhyuk sama Jessica juga lumayan banyak tapi momen Donghae lebih bermakna 😀
    Oke Lanjut deh ke part berikutnya

Leave a reply to Fanny Agustine Cancel reply